Friday, February 18, 2011
Project Tonasa V. Pangkep, Sulawesi Selatan
Hampir genap 1 (satu) bulan terhitung tanggal 28 januari 2011 saya bekerja di Project Tonasa V, pangkep-sulawesi utara. Bergabung dengan PT. Tata Wirautama yang dikasih job masuk dalam anggota M.E ( Mechanical, Electrical) mengerjakan sebuah site dari sekian banyaknya sites, yaitu Central Control Room (CCR). Walaupun pengerjaan site dimulai awal desember,sampai tanggal ini, yang terlihat masih pondasi, coloumb dan begisting untuk plat lantai 2. Pekerjaan ME yang baru terlaksana juga baru pada perpipaan lantai 1, air bersih maupun air kotor dan beberapa sparing dari sekian banyak pekerjaan yang harus diselesaikan (pipeline,listrik,fire alarm,cctv,radio,telephone,AC,LAN).
Belum ada korban jiwa di project yang bernilai 9 triliun ini, memang ada 2 orang manager dari PT sebelah dan Manager pelaksana tempat saya bekerja mengalami apa yang di sebut orang jawa 'angin duduk'. Kondisi terlihat sehat walafiat, sampai di jawa merasa ga enak badan,masuk rumah sakit,lalu meninggal yang kejadiannya tidak lebih dari 24 jam. Accident terbaru terjadi hari ini, pada tukang besi dari PT. X yang nge-sub pada site yang letaknya tepat bersebelahan dengan CCR, jari telunjuknya putus karena terjepit besi yang sedang dikerjakannya, Human Error.
Kota Pangkep berpenduduk mayoritas Bugis,dengan ternak sapi yang dibiarkan bebas mencari makan di lapangan maupun ruas jalan. Maulid Nabi tanggal 17 Februari 2011 di rayakan masyarakat dengan pesta telur. Telur dihias warna warni,di tata untuk hiasan nasi yang porsinya satu ember(+- 5L). Di bawa ke masjid, berdo'a bersama lalu saling tukar ember.
Selain bentuk rumah panggung yang khas, rata-rata orang pangkep meletakan sumur di depan rumah, jadi bukan pemandangan yang aneh tiap pagi dan sore masyarakat terlihat memakai handuk atau sarung/kain sebagai penutup dan mandi.
Menelusuri malam hari, kota pangkep sangat ramai-terutama malam minggu. Salah satu tempat yang saya kunjungi dikenal dengan bambu runcing. Taman dengan tugu bambu runcing di tengahnya, dekat dengan jembatan bungoro. Banyak PKL yang menyajikan gorengan dan minuman hangat,terutama minuman khas 'saraba' (jahe dengan gula kelapa-susu dan telur)..sangat pas untuk suasana malam hari dengan pemandangan sungai pangkep yang hening. Club-club motor, musik akustik, dan pasangan muda-mudi banyak terlihat disini.
Taman lain yang terkenal adalah taman musafir,di kelilingi pagar tembok dengan gaya timur tengah,bersebelahan dengan alun-alun kota. Kurangnya pencahayaan (cuma 2 buah lampu taman dan beberapa buah lampu pijar) disini bikin pasangan makin asyik,sedangkan kita yang 'jomblo' ga bisa berlama-lama.
Kebudayaan setempat yang terkenal 'candolenk-dolenk'. Penyanyi sekaligus penari strip di iringi dengan elektone,yang biasanya di undang pada pesta pernikahan. Undangan yang hadir (semua usia,bahkan anak-anak dan kakek-nenek) bebas memberikan 'sawer'. Yah begitu menurut masyarakat setempat,sampai sekarang saya belum menyaksikan secara live,hanya video kualitas HP,yah belum..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment